Ketika
Bidadari Turun ke Bumi
-
Dalam buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengisahkan tentang
bidadari-bidadari surga. Bidadari-bidadari itu adalah wanita suci yang
menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat, dan menentramkan hati setiap
pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus. Ia memiliki akhlak yang
paling baik, perawan, kaya akan cinta dan umurnya sebaya. Siapakah yang orang
yang beruntung mendapatkannya? Siapa lagi kalau bukan orang-orang yang syahid
karena berjihad di jalan Allah, orang-orang yang tulus dan ikhlas membela agama
Allah.
Sebagian
kita mungkin berfikir, kapan kita berjumpa dengan bidadari-bidadari itu, apakah
ia akan kita miliki, adakah ia sedikit diantara mereka mendiami bumi sekarang
ini?
Bidadari-bidadari
itu telah turun ke bumi. Semenjak Islam mulai bangkit lagi di bumi ini.
Bidadari-bidadari itu menghias diri setiap hari. Dia berwujud manusia yang
berhati lembut, menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat, menentramkan
hati setiap pemiliknya. Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya.
Seperti apakah bidadari bumi itu? Bisakah kita mengikuti langkahnya, apakah dia
anak, adik, keponakan perempuan atau apakah ia istri dan ibu kita, atau ia
hanya berupa angan yang sebenarnya bisa kita realisasikan, tapi syetan kuat
menahan?
Dialah
wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya. Setiap perempuan bisa menjadi
bidadari bumi, seperti apakah ciri-cirinya?
1.
Ia adalah wanita yang paling taat kepada Allah. Ia senantiasa menyerahkan
segala urusan hidupnya kepada hukum dan syariat Allah.
2.
Ia menjadikan Al-Quran dan Al-Hadis sebagai sumber hukum dalam mengatur seluruh
aspek kehidupannya.
3.
Ibadahnya baik dan memiliki akhlak serta budi perketi yang mulia. Tidak hobi
berdusta, bergunjing dan ria.
4.
Berbuat baik dan berbakti kepada orang tuanya. Ia senantiasa mendoakan orang
tuanya, menghormati mereka, menjaga dan melindungi keduanya.
5.
Ia taat kepada suaminya. Menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dengan
kehidupan yang islami. Jika dilihat menyenangakan, bila dipandang menyejukkan,
dan menentramkan bila berada didekatnya. Hati akan tenang bila meninggalkanya
pergi. Ia melayani suaminya dengan baik, berhias hanya untuk suaminya, pandai
membangkitkan dan memotifasi suaminya untuk berjuang membela agama Allah.
6.
Ia tidak bermewah-mewah dengan dunia, tawadhu, bersikap sederhana. Kesabarannya
luar biasa atas janji-janji Allah, ia tidak berhenti belajar untuk bekal
hidupnya.
7.
Ia bermanfaat dilingkungannya. Pengabdianya kepada masyarakat dan agama sangat
besar. Ia menyeru manusia kepada Allah dengan kedua tangan dan lisannya yang
lembut, hatinya yang bersih, akalnya yang cerdas dan dengan hartanya. "Dan
dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita
sholehah". (HR Muslim)
Dialah
bidadari bumi, dialah wanita sholehah yang keberadaan dirinya lebih baik dan
berarti dari seluruh isi alam ini. Ya Allah jadikanlah aku, ibuku, kakak dan
adiku serta perempuan-perempuan di sekelilingku menjadi bidadari bumi. Agar
kelak di syurga kami tidak canggung lagi.